Kuambil sebuah penghapus besar (lagi)
Kali ini aku berlari menuju kamar
Kukunci pintunya rapat-rapat
(Sekali lagi) kubuka alam pikiranku
Kucari kenangan tentang dirimu
ya, dirimu yang pernah berarti untukku
(sekali lagi) Kugosokkan penghapus itu
Ke tempat semua kenangan itu berada
Pelan-pelan kuhapus semua itu
Pelan-pelan aku sadar
Sadar kita (memang) tidak bisa lagi berdiri di tempat yang sama
Sadar kau mungkin bukan untukku
Sadar bahwa aku hanyalah mainanmu
Sadar bahwa semua yang kita alami semu
Ketika kudapati semua kenangan itu terhapus bersih
Aku kini siap menjalani hidup sebagaimana mestinya
Selamat tinggal semua kenangan indah itu
Selamat tinggal ksatria berkuda putihku
Kau memang pernah berarti bagiku
PS: walau kau sudah kuhapus, kau (mungkin) masih dapat kuingat
Terimakasih sudah pergi tanpa pamit.