Wednesday, April 29, 2009

?????????????

Tiba-tiba..tiba-tiba.. beberapa hari ini gue mendapat friend request dari cewek-cewek gaul di Facebook. Tapi selalu ada 1 friend in common. Pas gue klik, eh... ternyata.. dia itu temen Facebooknya Mahesa..

Tiba-tiba... gue jadi bingung, temen ceweknya dia kok banyak banget..
terus kalo temen ceweknya banyak, kok dia ngaku sama gue jomblo, sampai ngajakin bikin status di Facebook. (Yang sempet bikin heboh teman-teman, sampai kakak2 gue).
Apa dia tuh cuman iseng aja ngaku ma gue kalo dia jomblo?
Apa dia cuman mau ngasih harapan ke gue?
Apa dia itu......?

Tiba-tiba, gue jadi sadar... Kok gue jadi aneh sendiri...? Ngapain juga gue mesti ngurusin dia?
Seharusnya gue gak ada apa-apa ma dia... Iya kan..????!!

(diam)

(muka semburat merah)

(ngeloyor pergi, meninggalkan laptop)












(End of Post)

Tuesday, April 28, 2009

(Sigh)

Wew.. Kalo kata Krisdayanti, situasi gue sekarang sedang "Menghitung hari...detik demi detik.."
Dalam hitungan hari, jam, menit dan detik, gue akan menghadapi ujian final IB. Deg-degan, capek, takut, tegang, gak siap, semua bercampur jadi satu..
Rasanya eneg banget deh.. ngeliat buku, rumus, sampaai.. muka guru matematika India gue (itu namanya sensi, bukan deg2an karena ujian).

Aduuh.. gue minta suntikan semangat dooongg...

Sunday, April 26, 2009

Dancing on Ice

Sabtu minggu kemaren, tanggal 18 April, nyokap gue tiba-tiba menculik gue, untuk nonton Disney On Ice. Awalnya gue gak mau, tapi gue tiba-tiba amaze sama yang jadi Pangeran Aladin, jadi ya udahlah, gak jadi bete. hehe. Karena gue masih belajar foto, berikut beberapa hasil foto jepretan gue. Kalo jelek, jangan diketawain ya, atau jangan bilang: nih orang apaan sih foto beginian aja dipajang. Karena pengetahuan gue tentang fotografi, (apalagi motret acara) masih minim. I do my best though, so enjooy..!!



Belle, Lumiere, and other utensils

Belle

Ariel (Little Mermaid),Flounder, and other fishes
Snow White

Snow White and Her Prince

(I don't know his name.. sorry..)



The Seven Dwarf

Seharusnya siih.. ada.. Mulan, Cinderella, (handsome) Alladin dan Jasmine, dan Sleeping Beauty. Hanya saja, ini adalah hasil foto yang (cukup) normal. Ini disebabkan oleh kemampuan terbatas gue dalam melihat objek dan memasukkannya dalam sebuah frame foto dan kemampuan mengedit di Photoshop yang sangat terbatas (cuman bisa crop, dan buka-tutup aplikasi), jadilah cuman ini yang berhasil gue pajang. Sorry ya.. cuman ni yang bisa gue lakukan (mmm.. tadi ngomongin apa ya). Anyway, buat orang-orang yang dateng ke sana, pasti setuju sama gue kalo Disney On Ice tahun ini bagus banget.
Hhahaha.. ditambah ada Prince Alladin dan Prince Eric yang ganteng, pastilah bagus. Terima kasih untuk mampir dan baca post gue kali ini. Ditunggu masukannya. Dan gue akan memasukkan lebih banyak foto ke blog gue.

Friday, April 24, 2009

Photo Tells Thousands Words

Kemaren adalah hari terakhir kita belajar di kelas, sebelum kita semua akan berkutat dengan yang namanya UJIAN!!! akhirnya kita memutuskan untuk berfoto-foto sampe menggila, sampe gigi kering. Dan ini beberapa hasilnya....

Temen-temen seangkatan
(Minus anak UNAS, dan Anak-anak yang ngabur duluan)
(I'm gonna miss this time.. :'( )

Kelas English
Gue akan KANGEN banget sama:
1. Bu Sam yang sabar banget sama kita
2. Temen-temen sekelas yang suka dodol
3. Temen-temen kelas lain

Kelas Ekonomi.
Gue akan KANGEN banget sama:
1. Pak Santo
2. Jayusannya Pak Santo
3. Muka (sok) imutnya Pak Santo
4. Monica, Ibhe, Kanya
(Partner in Crime gue)

Kelas Bahasa Indonesia
Gue akan KANGEN banget sama:
1. Omelan Pak Ade
2. Pak Ade yang berfigur sedikit tambun
3. Muka kita yang tegang ngeliat Pak Ade bad mood

Kelas Business (Kelas Favorite GUEE)

Gue akan KANGEN sama:

1. Muka Pak Dennis yang kocak

dan suka Stres sama kita

2. Pak Dennis yang GAGAP Teknologi

3. Muka Pak Dennis pas April Mop

Kelas Math

Gue gak akan kangen sama kelas ini, baik gurunya,

maupun yang ngajar.

Tapi gue bakal kangen, saat-saat gue cabut kelasnya dia.

Gue akan BENER-BENER KANGEN sama ini.


Dan juga, saat-saat gue pake seragam SMA. (Walaupun bukan putih abu-abu, seperti harapan gue waktu SMP).

THANK YOUU MY FRIENDS, For all of the BEAUTIFUL MEMORIES that we had together. Success ya di kampus kalian masing-masing.

Kualitas VS Kuantitas

Kadang gue iri sama blog temen gue yang readernya banyak. Tapi kemudian gue teringat sama kata-kata bijak: "Yang penting itu Kualitas, bukan Kuantitas"

Jadi,

Belum tentu, yang readernya banyak itu kualitas tulisannya bagus. Begitu juga, blog yang readernya sedikit, kualitas tulisannya sampah.

-WALAUPUN kualitas tulisan gue mungkin gak jauh beda sama sampah, tapi, kata-kata bijak itu masih terngiang di otak gue. Dan membuat gue termotivasi untuk membuat jari gue menari di atas tuts laptop-

Salah Atau Bener? Emang Penting??

Dari gue lahir, bernafas untuk pertama kalinya, berjalan, hingga bersekolah sampai saat ini, gue hidup dengan orientasi “Salah dan Benar”. Walaupun mungkin dalam post gue sebelumnya, gue bilang bahwa gue belajar untuk melihat dunia dengan sudut pandang abu-abu alias berusaha seobyektif mungkin. Tapi gak disangka, orientasi gue belum berubah. Gue masih memiliki orientasi itu. Bukannya gue berusaha kurang keras. Tapi itu adalah sesuatu yang diajarkan keluarga gue, jadi (mungkin) sudah mendarah daging dalam tubuh gue.

Gue tumbuh di lingkungan keluarga yang mendidik anak-anaknya cukup keras. Bisa dibilang masih sangat kolot. Di keluarga gue, setiap anak bener-bener dididik keras, untuk menghormati orang tua, dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar kehendak orang tua. Jadilah, gue dan mungkin sepupu-sepupu gue, dinilai berdasarkan “benar-tidaknya” tindakan kita di mata orang tua. Dasar “benar-tidaknya” tindakan kami pun berdasarkan orang tua, yang bisa dibilang obyektif. Waktu gue kecil, gue bener-bener gak berdaya buat ngelawan tante-tante gue yang beringas itu. Setiap disuruh, gue gak pernah berani ngelawan. Makanya, gue masih kagum sama temen-temen gue yang berani ngelawan orang tua mereka. Begitu gue masuk ke sekolah Global Jaya, gue diharuskan untuk berpikir secara kritis. Berpikir secara “Mengapa hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana hal itu terjadi?” Dan sejak saat itu, gue pun mulai tau bahwa hidup tak selamanya dinilai dengan adanya kata “benar atau salah”.

Gue pun baru tau bahwa “benar itu RELATIF” Jadi, aspek-aspek dalam hidup kita, memang tidak sepenuhnya menjadi hal yang melulu “salah” ataupun “benar”. Tapi akhirnya, gue pun mulai ragu. Melihat temen-temen gue yang udah dicekokin cara berpikir secara kritis, beberapa dari mereka tumbuh menjadi seorang atheis. (Entah karena kepinteran, atau karena kata males bener-bener udah mendarah daging di otak dan nadi mereka, ataupun fase ikut-ikutan). Gue tau bahwa sebagai warga negara Indonesia yang baik dan benar, kita harus punya agama yang udah ditentuin pemerintah. Tapi temen-temen gue ini, saking kritisnya, malah menyalahi peraturan yang udah ditetapin negara. Dalam konteks ini, pemikiran kritis itu = REPOT, KURANG KERJAAN, GAK PENTING. Kalo pemikiran kritis, lantas membuat orang jadi gak punya agama (karena ia mempertanyakan keberadaan Tuhan), berarti itu jadi melenceng. Keberadaan Tuhan (yang selalu menjadi misteri buat semua orang) selalu menjadi pemicu seseorang menjadi atheis. Padahal, seseorang itu memiliki agama agar ia mempunyai pegangan hidup disaat lagi down. Untuk apa mereka mempertanyakan kuasa yang maha mulia itu dengan otak rasional. Sebenarnya kalo dipikir-pikir lagi, agama itu sebenarnya menjamin tempat kita di surga ( terlepas dari konteks orang-orang yang beragama tapi gak bener). Jadi untuk apa, mereka melepaskan sebuah kesempatan untuk mendapat tempat di surga itu. Kenapa sih mereka malah mempertanyakan keberadaan Tuhan, yang bikin malah jadi ribet. ( Di sini gue bukan mempermasalahkan kepercayaan orang atheis, hanya saja gue mencoba mengkritik sebuah pemikiran yang TERLALU kritis.) Adapun temen gue yang begitu KRITIS, jadinya malah CARI RIBUT. Karena SEMUA diperdebatin. Tapi di sisi lain, kalo seseorang gak mikir secara kritis, mungkin kita masih hidup di jaman batu. Karena gak ada orang-orang yang mikir outside the box. Jadi kita gak bisa menikmati penemuan-penemuan canggih, hasil pemikiran canggih mereka.

Mungkin itu juga sebabnya, kenapa orang Indo gak maju-maju. Kita selalu berpikir lewat aspek “benar atau salah”. Kalo misalnya si bos ngomel, karena menurut dia, kerjaan kita ada yang salah. Kita pun langsung nurut dan menerima secara mentah –mentah bahwa yang kita lakukan itu salah. Kita langsung berusaha memperbaiki pekerjaan kita, tanpa berpikir “kenapa?”.
Padahal, semuanya itu tergantung sudut pandang yang diambil oleh kita. Mungkin sebenarnya si bos waktu itu ngomel, karena bad mood, jadi penilaian dia atas pekerjaan kita jadi gak jelas.
Mungkin contoh gue jelek, dan kurang bisa mengilustrasikan maksud gue dengan cukup baik. Namun intinya, banyak orang-orang Indo itu masih memiliki orientasi pikiran “salah atau benar” tanpa memikiran lebih lanjut “kenapa hal itu bisa terjadi”. Bisa dibilang, orang-orang Indo, itu masih suka cari aman. Kita kurang menyukai konfrontasi, yang membuat kita, sebagai orang indo, jadi sulit maju. Mungkin inilah juga penyebabnya, kenapa kita masih mudah “disetir” negara lain. Kita tidak pernah mempertanyakan “mengapa hal itu bisa terjadi”, tapi mempertanyakan “benar atau tidak tindakan saya?”

Tuesday, April 21, 2009

Tinggal...

Gak kerasa.. Bentar lagi udah gak usah pake seragam
Tinggal 3 hari lagi sekolah, habis itu libur seminggu. Dan Final Exam.

HABIS ITU???

FREEEDOOOOOOOOOOOOOOOOMMMMMMMM!!!!!

Monday, April 13, 2009

Aku dan Mulut Besarku

Cuaca panas hari ini berhasil menyulap gue bagai ibu-rt-yang-habis-mergokin-suaminya-selingkuh. Gerah bangeet... bener-bener BT.. BT ah gitu.
Dan rupanya.. cuaca yang nian panas ini membuat gue pun susah untuk tutup mulut.

Hari ini ada assembly, dan ada adek kelas yang nyanyi di depan. Gue dan temen-temen gue pun langsung gosip.

Gue: "EH!! itu kan yang disukain sama Stephan...?" (sambil mencari-cari wujud Stephan, temen gue)
Kanya: "iya tuh kayaknya.."
Gue: "Sapa namanya Hesti? Heni?"
Kanya: "ooh.. itu Heni.. kembarannya Hesti..."
Gue: "ooh..."

Gue dan Kanya pun diam, sambil terus nonton. Gak berapa lama kemudian, Kanya mulai nepuk-nepuk pundak gue, dan tampangnya rada panik.

Kanya: "Nya!"
Gue: "Napa..?"
Kanya: "Tau gak.. depan lo persis itu HESTI.."
Gue: "Hah.. SERIUS LO?"

Gue pun mulai keringat dingin. Gue pun langsung full doa dalam hati, semoga itu bukan Hesti..
Gak lucu banget kan, ngomongin orang, padahal orangnya terang-terangan depan kita. (*suatu kejadian yaang SERING banget terjadi sama temen gue, Kanya). Gue juga bersyukur, karena dia notabene adek kelas gue, jadi gak mungkin dia bakal langsung nunjuk-nunjuk gue, minta pertanggungan jawab (Disangka hamil kaleee).

Assembly pun selesai. Lampu yang tadinya dimatikan, dinyalakan. Gue pun langsung celingukan liat depan gue. BENER AJA LOH,, DEPAN GUE SI HESTI SUHESTI itu.
Gue langsung ngacir, sambil bilang ma Kanya
Gue: "BENER NYA.. DEPAN GUE HESTI!"
Kanya: "Nah lo... gimana lo nanti ma dia.."
Gue: "untung aja adek kelas.."
Kanya: "HAHAHHAHHA.. Karma lo sama gue.."

Untuk Kanya:
Yang bener itu, KETULARAN. bukan KARMA
tolong disadari bahwa 2 kata itu memiliki arti yang amaaat sangat berbeda...

Thursday, April 2, 2009

April Fool. Anyone?

Elo pasti tau kan kemaren tanggal berapa? Yak.. kemaren itu pas banget hari April Mop. Gue dan teman-teman gue, gak tau karena dendam atau mungkin kesal, ngerjain guru setiap pelajaran. Mulai dari pelajaran bahasa Indonesia, sampe pelajaran bisnis manajemen.

Yang paling seru sih kelas bisnis manajemen, karena kita berhasil ngerjain gurunya. Jadi,, apa yang kita lakukan adalah kita naro notes di depan kelas bisnis manajemen. Tulisannya : "year 12 IB bisnis manajemen pindah ke MPR" Dan kita semua sembunyi di toilet (* yang cewek ya ke toilet cewek, dan yang cowok ke toilet cowok).Lumayan kocak sih kalo diinget-inget, karena kita bener-bener ngegerombol di pojokan, ngintip-ngintip saking takut banget keliatan guru gue. Guru gue akhirnya keluar dari kantor guru, dan jalan langsung ke arah kelas bisnis manajemen. Dia gak meratiin notes di depan pintu dan langsung masuk. Awalnya sih kita kecewa, tapi ternyata, dia keluar lagi dan liat notes itu. Begitu liat notes itu, dia cuman berdiri di depan dengan muka bingung. Mukanya bener-bener bingung banget,, sampai akhirnya dia jalan ke arah toilet. Kita semua langsung sembunyi. Dan begitu dia balik badan, kita lari ke belakang dia sambil teriak "April Mop!!"

Kelas bahasa Indonesia temen gue lain lagi. Mereka berencana mau sengaja telat masuk kelas. dan sembunyi di ruang khusus buat year 12. Eh, belum sempet mereka melaksanakan rencana mereka, si guru udah keburu marah, dan langsung kasih hukuman. Dan.. hari ini.. temen-temen gue baru saja tau bahwa hukuman itu cuman pura-pura. Jadi.. ya.. temen-temen gue yang kena april mop.. HAHHA...

Kurang lebih, begitulah cara gue dan temen-temen gue merayakan April Mop. Entah ini karena emang dendam kepada guru atau luapan stres.