Saturday, September 3, 2011

Setelah absen cukup lama

Post terakhir di bulan Mei dan sekarang udah bulan September. Menandakan betapa lamanya gue udah lama gak menulis blog. Apakah menulis blog udah bukan dari bagian keseharian gue lagi? atau memang sedang tidak ada bahan untuk menulis.. Entahlah... :D

Maaf sekali udah lama gak menulis di blog ini, mungkin sebenarnya bukan karena tidak ada waktu atau cerita yang hendak di bagi, hanya saja tidak ada niat. hehehehe... Tapi, hari ini ketika sedang duduk di sofa apartemen gue dengan seorang teman, membuat gue sadar. Bahwa gue sebentar lagi HARUS KERJA AAAAAAAAAAHHHHHHH... hitungan taun mungkin terasa seperti hitungan hari dan belum-belum JENG JENG gue udah LULUS, dan mesti KERJA! hahaha iyaa gue sangat amat histeris sekali.

Hahahhaha,, rasanya baru kemaren abis seneng-seneng sama temen SMA gue, eeeh sekarang harus dihadapkan sama kenyataan bahwa gue mesti siap-siap kerja. Tapi tadi, setelah duduk sama temen gue, membuat gue sadar bahwa sebenarnya gak selamanya elu bisa kayak di posisi elu sekarang. Sekolah di luar negeri, dengan gaji penuh tanpa kerja dari orang tua, dan bisa kongkow2 sama temen setiap weekend. Suatu saat nanti, pasti satu titik dimana elu harus kerja juga, punya tanggung jawab juga. Gak selamanya elu bisa seneng-seneng sama seperti waktu elu SMA. Karena ya, waktu merubah karakter dan prioritas masing-masing individu, yang membuat kita sebagai manusia (seharusnya) berkembang. Walaupun sebenarnya, umur bukan patokan pasti perkembangan intelektual seseorang, tapi setidaknya umur menjadi suatu patokan seberapa berhasil orang itu berkembang. Misalnya umur 36 tahun masih jadi pengangguran. Orang pasti langsung bisa mengira seberapa berhasil orang itu dalam hidupnya.

Tapi.. cukuplah apa pemikiran orang, tuntutan masyarakat, dan hal tetek bengek itu. Toh semua nilai-nilai di masyarakat itu bisa berubah seiring berjalannya waktu. Cukuplah dengan semua kekhawatiran masa depan. Sudah saatnya fokus dengan apa yang ada di depan mata, dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk ke depannya. Seperti apa yang Walt Disney pernah berkata "adults are only kids grown ups". Jadi untuk apa takut untuk menapak ke jenjang selanjutnya.

Fall semester sudah di mulai...

Friday, May 20, 2011

Hello hello

Guys... check out my other blog:
A Room To Grow

This blog is where I put my school stuff, and (maybe) personal projects, either it's my drawing, or any digital work. I promise to update this blog regularly...

P.S: Spring semester ended... Helloo summer...
P.S: Damn! I'm taking summer semester....

Tuesday, May 17, 2011

uarggh

G.U.E K.A.N.G.E.N N.G.E.B.L.O.G

hahahaah... ini beneraaan.. gue kangen nyampah di web, yang dimana semua orang bisa baca dan seperti berteriak "HELLOOWW,, Masyarakat di dunia mayaa,, aku sedang meranaaa/senang/diputusin/stres/ mau mati"

Nope, gue bukan sarkastis dengan pernyataan gue di atas. Gue bener-bener pengen nyampah, sampe berparagraf-paragraf, bercerita tentang sesuatu yang penting banget buat gue diikuti oleh tatapan tanda tanya orang-orang, dan segala macemnya..

Gue kangen cerita-cerita kebodohan-kebodohan gue... dan segala macamnya...

oh, liburan.. cepetan dataang

Friday, April 29, 2011

Lagu

Tidak jarang kita mendengar lebih dari satu lagu yang memiliki melodi atau intro yang sama. Pernahkah kita menyadari bahwa isi dari satu lagu dengan lagu yang lainnya juga memiliki kesamaan? Entah itu patah hati, jatuh cinta, menemukan jati diri, atau bahkan merasa gagal.

Didaur ulang dengan menggunakan kata-kata yang berbeda, namun ada beberapa lagu yang memiliki tema yang sama. Lantas, maksudnya apa? Ketika suatu masalah seperti putus cinta itu dibuat menjadi lagu, kita harus mengingat fakta bahwa sang penulis mendapat inspirasi dari orang terdekat mereka sedang mengalami masalah tersebut atau mungkin malah pengalaman pribadi. Dan ketika lagu dengan tema yang sama di buat oleh penyanyi lain dengan lirik dan melodi yang berbeda, kita pun menyadari bahwa pada dasarnya itu sama.

Lalu? Kesimpulannya?
Ketika kita sedang sedih, merasa gagal atau mungkin sedang jatuh, dengarkan lagu yang sesuai dengan kondisi kita pada saat itu. Dengarkan tiap liriknya, dan camkan dalam diri kita, bahwa ada orang lain yang pernah berada dalam situasi seperti kita saat ini, dan kita bukan satu-satunya manusia di dunia yang mengalami masalah itu. Dan titik terangnya adalah, ketika penulis itu bisa meraih kesuksesan dari "tulisan curhat"nya itu, dan berhasil bangkit... Kenapa kita tidak?

Thursday, March 17, 2011

Mesin Waktu

Ketika elo masih kecil, pernahkah elu berpikir seperti ini "Wah. cobaa ada mesin waktunya Doraemon.. pasti gue bisa ngulang lagi waktu ini" atau "Wah, coba ada mesin waktu, gue pasti bisa tau nanti gedenya gue jadi apa?"

Yaa.. intinya kita pengen tau banget soal masa depan kita, atau mengulang masa lalu kita. Dulu gue berpikir demikian. Betapa indahnya dunia, jika gue bisa tau masa depan gue, atau ngulang kesalahan masa lalu gue. Tapi sekarang, gue bersyukur bahwa mesin tersebut tidak ada (setidaknya di abad ketika gue menulis ini).

Karena gue sadar, bahwa dengan adanya mesin waktu, kita tidak akan menjadi seperti apapun pribadi kita saat ini. Gue sadar banget bahwa segalanya butuh waktu, timing itu penting banget dalam ngejalanin hidup. Gue pun sadar untuk bisa berdiri di tempat gue sekarang ini, gue melalui sekian banyak proses yang gak mudah, bertemu banyak orang mulai dari yang brengsek sampe suci banget kayak Bunda Teresa, dan melalui segala macam kejadian yang membuat gue belajar dari hal itu.

Nah, misalnya ada mesin waktu, gue rasa gak banyak orang sukses. Karena kita akan memiliki tendensi untuk me-rewind, atau me-fast forward hidup kita. Misalnya kita nyesel karena ulangan kita jelek *yeaah alasan amat sangat dasar*, yang kita lakukan adalah kita tinggal naik mesin waktu, dan ngulang aja itu waktu. Atau.. jika kita penasaran apakah kita jadi seperti apa di masa depan, kita tinggal naik mesin waktu, dan ngeliat kita 10 tahun kemudian.

Hidup menjadi lebih gampang bukan?
Tapi sadarkah kita, bahwa sebenarnya itu membuat kita menjadi tidak berkembang?

Jika kita menyadari bahwa kita memiliki pilihan untuk mengulang semuanya, bukankah membuat kita jadi tidak berhati-hati dengan tindakan kita dan segala pilihan kita? Jika kita memiliki pilihan untuk mengetahui apa yang ada di depan kita, bukankah itu juga membuat kita menjadi tidak bersyukur dengan apa yang sekarang kita miliki? Yah,, misalnya gue baru punya laptop baru, trus gue tau kalo di masa depan nanti, nyokap gue beliin laptop yang bisa berubah jadi transformer (baca:lebih canggih), bukankah itu membuat gue menjadi gak bersyukur dengan laptop gue yang baru ini?

Lagipula, ketika kita memiliki pilihan untuk mempercepat hidup, kita lupa untuk menikmati hidup yang kita miliki saat ini. Ingat film "Click"? Ketika si Adam Sandler terlalu asik mempercepat kehidupannya, dia mulai kehilangan koneksi dengan orang-orang sekitarnya, dan akhirnya meninggal begitu saja. Mungkin mudah bagi orang yang membaca post ini bilang "yah, tinggal di rewind aja dong" Iya kalo ada pilihannya? kalo gak ada? Kita jadi bergantung banget kan sama fasilitas teknologi yang kita punya itu? Dan dengan memiliki mesin waktu, kita lupa bahwa kita memiliki limit, yaitu kematian. Apa yang terjadi jika kita meninggal coba? hayo? masih nekat mau rewind?

Oh ya satu lagi, gue rasa kalo misalnya gue tau kalo di masa depan nanti gue bakal sukses, pasti masa-masa sekarang, gue bakal males banget, dan punya mind set "ah gue kan bakal sukses nanti.. jadi leha-leha aja sekarang". Gue pun melupakan faktor bahwa apa yang gue miliki di masa depan, sebenarnya adalah hasil kerja keras gue di masa sekarang.

Ya.. intinya, gue bersyukur banget karena mesin waktu belum diciptakan. Gue sadar bahwa sebenarnya manusia sepertinya belum siap dengan penemuan yang seperti itu. Karena toh, gue tau manusia itu gak sabar, dan dengan adanya mesin waktu yang mengakomodasi ketidaksabaran, tanpa menyadari bahwa itu sebenarnya akan merusak.

Well.. maaf banget karena jarang sekali update, maklum super sibuk :P
See u :) :)

Friday, February 4, 2011

lagi lagi baru update

Hey.. belum pernah update, tau-tau udah meluncur balik aja ke SF. hahahaahha... anyway.. jujur, gue pengen minta satu bulan lagi liburan, tapi apa mau dinyana, gue mesti kembali lagi ke habitat asal.

Nah, selama liburan, waktu gue habis bersama keluarga, jalan-jalan, atau main ps di rumah. Salah satu keuntungan masuk Game Design adalah, elu bisa main PS, tanpa merasa bersalah, karena itu kan buat riset. :P

Anyway,, gue mengakui, betapa mulai jarangnya gue menulis. Entahlah, apa karena kurang mood, kekurangan bahan layak pakaian para artis, ataupun kebanyakan kerjaan sekolah yang pengen banget di masukin ke black hole. Tapi, gue berharap, di semester baru ini, gue mulai lagi menulis. Entah itu omong kosong, entah itu pemikiran serius, tapi gue ingin blog gue tetep jalan. So, please.. sabar ya sama gue :) :) *walaupun blog ini mungkin gak begitu banyak pembacanya hahaha...

Friday, January 7, 2011

Aku Sudah Pulang :)

Lucu rasanya pulang kembali ke Jakarta, kota di mana gue tinggal selama kurang lebih 17 tahun lamanya. Lucu, karena gue yang gak pernah tinggal di kota lain selain Jakarta, akhirnya tinggal di kota yang super jauh.

Ada perasaan lain yang terselip, yang sebenarnya susah di utarakan, tapi mungkin semua orang ngerasain hal yang sama seperti gue. Sebenarnya, perasaan ini mulai bisa di deskripsikan ketika gue mendengar lagu “Home”nya Michael Buble. Ada satu lirik yang sebenernya benar-benar mendeskripsikan perasaan gue

And I feel just like I'm living someone else's life
It's like I just stepped outside when everything was going right

Iya.. ketika gue pulang, gue merasa seperti orang luar di rumah sendiri. Hal ini bisa jadi karena banyak hal terjadi, ketika gue gak ada di rumah. Dan keadaan rumah tuh baik-baik aja, meskipun gue lagi gak ada di situ. Aneh dan egois emang. Cuman ini apa yang gue rasain ketika gue pulang ke rumah.

Walaupun sebenernya bbm sama nyokap, dan orang rumah jalan terus, tapi tetep aja rasanya beda ketika semua cerita itu di sampaikan melalui bbm, bukan secara lisan, duduk melingkar di meja makan. Iya, gue selalu punya kebiasaan duduk di kursi meja makan yang bundar (ini bukan konferensi meja bundar), dan ngobrol sama nyokap dan tante gue di tempat tersebut. Tapi ketika semua cerita itu di tulis di ruang chat room BBM, segalanya jadi berbeda.

Sekolah di luar negeri memang keputusan gue, kemauan gue. Dan apa yang gue tulis di sini bukanlah keluhan. Cuman, ada yang hilang aja. Mungkin karena gue itu anak rumahan, yang selalu tau kalo ada sesuatu yang terjadi di rumah. Mungkin. Entahlah, mungkin ini hanya ratapan, sekaligus keegoisan anak rantau yang gak pernah keluar rumah sebelumnya. Tapi, gue cuman berharap bahwa perasaan lucu ini akan segera ilang. Karena gak enak banget.. heehehehehe

Thursday, January 6, 2011

baru update

Heyy... telat updatee... maaf-maaf.. kemaren sibuk dengan liburan bersama keluarga, dan juga anjing gue menganggap kabel charger laptop gue seperti sebuah kudapan lezat, sehingga habislah itu digigitin. Hari ini, bru aja pulang dari mangga dua untuk beli kabel charger baru.

Tahun baru, resolusi baru.
Benarkah? atau sebenarnya hanyalah lanjutan dari perjuangan mengenai hal yang sama dari tahun-tahun yang sebelumnya? Ya, itu akan kembali ke individu masing-masing.. Hmmm bener-bener gak tau sih mau ngomong apaan.. hahahaha sampe post berikutnyaa