Tuesday, December 22, 2009

Pecel Ayam Kurang Ajar!!

Bonjour!!

Ingat dengan isi post gue yang lalu, mengenai betapa gue (cukup) parnoan dengan yang namanya KALORI dalam makanan. Dengan parnonya gue dengan kalori itu, bikin gue males minum minuman kaleng, dan makan snack2 gitu. Untuk sekarang, gue menjauhi teh botol, coklat dan teman-temannya. Apalagi dengan nasi pecel gitu-gitu.

Nah, kenyataan ini semakin bertambah pahit kemaren. Setiap latian bersama PT ( Personal Trainer) gue, gue harus mulai lari di treadmill (tanpa PT) untuk menghilangkan 100 kkal Lalu, disiksa bersama PT selama 1 jam. Dan dilanjutkan lari di treadmill lagi, tapi kali ini, kalori yang dihilangkan 200 kkal (tanpa PT juga). Begitu terus setiap datang latihan. Kemaren, pas gue lagi mau lari untuk ngilangin 200 kkal, PT gue dateng dan ngajak ngobrol. Pembicaraan itu pun ditutup dengan satu kalimat "Udah ya, aku laper. Mau makan dulu". Kalimat ini diucapkan oleh PT gue, setelah sebelumnya dia memperingatkan gue untuk JANGAN MAKAN SEMBARANGAN, JANGAN MAKAN NASI,KURANGIN KARBOHIDRAT, DLL.

Gue pun ngedumel-ngedumel ( "sialan tuh orang.. nyuruh-nyuruh gue jangan makan, tapi sendirinya makan!"). Gak lama setelah PT gue pergi, gue pun selesai lari. Kebetulan, gue ketemu sama Membership Consultant (MC), dan karena kebetulan juga kenal,kita pun ngobrol-ngobrol. Setelah ngobrol ngalur-ngidul gak jelas, gue langsung ngadu ma MC gue.

"Mbak!, masa PT ku tadi makan!!"
"Oh iya.. tadi aku liat tuh. Tadi dia makan PECEL AYAM"

Kalimat yang menyusul setelah kata PECEL AYAM itu udah gak terdengar lagi buat gue. Perhatian gue bener-bener fokus sama kata "PECEL AYAM" itu. Benak gue pun mulai mengulang kata itu "PECEL AYAM, PECEL AYAM, PECEL AYAM." Perut gue mulai protes "Gila tuh manusia! dia malah asik-asik makan pecel ayam, setelah tadi dia nyuruh gue untuk JANGAN MAKAN SEMBARANGAN! Gue kan udah lama banget gak makan pecel ayam!!". Sedikit gak adil buat gue, karena di saat gue sedang berperang melawan hawa nafsu makan gue, PT gue malah asik-asik makan PECEL AYAM. Bisa dilihat kan betapa besarnya dukungan PT gue??


P.S: gue udah turun 2 kilo!! Uhuuyy.. * berat awal dirahasiakan.

Au Revoir!!

Thursday, December 17, 2009

Run Fanya Run!!

Hai.. hai.. kali ini lebih cepat kan post barunya??? Cuman mau ngasih tau aja sekarang Elisabeth Zefanya sibuk apa sih?? Sekarang beliau sedang sibuk les bahasa prancis, dan sibuk latian di sebuah pusat kebugaran. Hahah... Mungkin sebagian dari masyarakat yang sedang membaca blog ini, mulai berkerut kening ketika membaca kata "Olahraga"?? "Fanya??".

Iye.. Iyee.. gue mau merubah dari
fanya_gendut@yahoo.com, jadi fanya_kurusbangetz@yahoo.com.. Intinya begitu lah. Gue capek jadi bengkak begini. Benar-benar tidak bermaksud menyinggung pihak-pihak yang bengkak juga kayak gue. Cuman, capek aja gitu, udah badan susah bergerak, baju gak ada muat, dan kumpulan keluhan lainnya. Akhirnya gue memutuskan untuk ikutan sebuah pusat kebugaran di Jakarta tersebut. Ketika pertama kali masuk ke pusat kebugaran tersebut, gue pun langsung ngerasa bahwa gue masuk ke dunia yang benar-benar berbeda. Dan perlu anda sekalian ketahui, untuk orang yang BENER-BENER MALES OLAHRAGA, DAN BENCI CUIH-CUIH ma olahraga kayak gue, masuk pusat kebugaran seperti itu kayak amit-amit.. jangan sampe gue masuk situ ( sambil mengelus-ngelus dada). Tapi, karena gue sepertinya kualat dengan guru olahraga yang hobi ngasih gue nilai 4 itu, akhirnya jadilah gue masuk ke tempat tersebut.

Gue pun akhirnya menemukan banyak hal yang bener-bener baru seperti:
1. Sesama pegawai memakai panggilan baru yaitu "Cin" dari kata "Cinta". Dan biasanya penggunaan kata ini digunakan pada kalimat sehari-hari, seperti :" mau ke mana cin??" "aduh aku ikutan dong, cin.." Sebuah kosa kata baru?? Mungkin.
2. Para trainernya memakai baju yang sedikit ketat, untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki badan bagus, walaupun (maaf) tampangnya sedikit mas-mas.
3. Gue harus membayar mahal untuk berpose konyol dalam beberapa sesi latian. Seperti, loncat 1 kaki dengan tangan kedua di atas. gue gak begitu mengerti ya, apa gunanya. Cuman males aja, berpose seperti itu dan berjalan keliling ruangan, berasa di hukum karena gak ngerjain pr deh.
4. Trainer juga manusia. Masing-masing memiliki latar belakang berbeda, dan cerita sedih juga! akan dijelaskan nanti ya, di post berikutnya.
5. Begitu tau bahwa lari di treadmill, dengan target harus mengurangi 150 kalori, membuat gue sedikit ilfil dengan sprite, teh botol, dan makanan-minuman penjahat lainnya. Karena lari di treadmill itu CAPEK. Kemaren aja, gue minum teh botol, begitu baca berapa kalorinya langsung gue buang ke tong sampah. Kalori bikin gue parnoan? kurang lebih.

Entah apakah gue emang berlebihan atau enggak, tapi yang jelas, masuk ke pusat kebugaran itu kayak masuk ke dunia yang beda aja. Kayak masuk ke dunia lain gitu, minus kuntilanak dan teman-temannya..

Untuk masalah kelas bahasa prancis, cuman satu kesan gue.:SUSAAAHHH... Temen-temennya sih seru-seru, tapi setiap hari materinya makin lama makin susah. Oke.. sejauh ini, segitu aja ya ceritanya, ngantuk... hehehe


Au Revoir!!

Tuesday, December 8, 2009

Pelajaran

Sudah lama sekalii... sejak post terakhir di tulis. Maklum, si penulis bener-bener lagi gak mood tulis-menulis sama sekali. Selama absennya gue di dunia perblogan itu, gue kabur ke Europe, baru menyadari bahwa gue harus menyiapkan portfolio, dan sedang berkutat untuk menyusunnya. (sempat kepikiran untuk ngambil foundation juga.. hmm... temptation).

Anyway.. inilah gue, anak yang nganggur selama setahun sementara anak-anak seangkatan gue sedang sibuk berkutat dengan kuliahnya. Apa sih keputusan gue untuk menganggur selama setahun itu? Awalnya, bener-bener karena pengen coba aja istirahat dulu. Dan ternyata, gue belajar banyak hal dari masa penganggguran gue ini. Contohnya:

1. Bahwa melakukan sesuatu yang di luar dari kebiasaan itu gak semudah itu
Apa yang tengah gue lakukan saat ini, bener-bener di luar kebiasaan kan? Mana ada sih remaja seumuran gue yang mau nganggur? Walaupun juga di sekolah, kebanyakan dari mereka cabut, tapi mana ada yang terang-terangan milih untuk nganggur? (Konteks nganggur yang gue bicarain di sini, adalah nganggur karena pilihan dan bukan karena putus sekolah atau apa). Dan menjalani hal ini ternyata gak mudah. Mau-mau gak mau keputusan gue ini akan mendatangkan respon negatif dari orang Indonesia. Beberapa kali, gue mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi diri gue, dalam status masyarakat. Pertanyaan seperti "Kuliah atau Kerja?" dan "kuliah di mana?" sampai saat ini masih jadi pertanyaan paling sulit untuk di jawab. Beneran. Gue jadi berpikir apakah teman-teman gue itu kuliah agar tidak mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan ini? Pertanyaan itu sulit buat gue, karena gue sudah LULUS SMA (*bukan lolos) dan gue juga menjadi murid salah satu universitas manapun. Jadi ternyata, melakukan sesuatu di luar kebiasaan masyarakat memang gak semudah itu.

2. Bahwa memang melakukan sesuatu yang di luar dari kebiasaan itu benar-benar susah
Selain gue mendapat respon "he? ngapain lo nganggur??", gue juga mengalami beberapa kesulitan dengan diri gue sendiri. Gue yang terbiasa mengejar target, ngerjain tugas, malah dengan adanya nganggur ini jadinya kacau. Benar-benar kacau. Baru-baru ini sempat depresi gak jelas, karena pola tidur yang gak bener. (*note: susah tidur benar-benar memicu depresi) Gue menyadari bahwa libur kelamaan gak bagus buat badan. --"

Gue merasa sudah membuang-buang 6 bulan gue yang terdahulu. Dulu sebelum nganggur, gue pikir gue akan mengisi setahun gue ini dengan cerita-cerita yang seru dll. Ternyata, gue malah melempem kayak tempe di rumah. Sudah mau 6 bulan nganggur, gue pun memutuskan untuk mengisi 6 bulan lainnya dengan mencoba hal-hal baru. Jadi, tunggu ceritanya ya! heheh