Saturday, March 28, 2009

Ideas that happen struck your head

Sometimes when an idea just struck your head
You need something
Either a rope, or a shield
Anything to make it stay

Once you already make it stay, floating in the mid air
You start to wander
What things you want to do with this idea

You.. want to fry and eat it?
You.. want to keeps on floating in the mid air
Or..
You.. want to make it happen and perhaps creates such a huge changes
On our world

Some people choose to ignore their ideas,
And swallow it for them. They refuse to share it with other people
Some people just doesn’t want to do anything with them.
Usually they already satisfied by sharing it with other people
But there are also some other people who chose to struggle
To fight
To do anything
In order to make their ideas come true

However,
People who choose to ignore their ideas, and refuse to fight for their ideas
Living in the normal situation life.
Live in the routine life, with same job in the rest of their life
Married, and raised kids. In the next few years, they will become grandparents.
Soon after that, they will become the good fertilizer for soil.

Meanwhile, people who choose to fight for their ideas,
Living in inhumane life.
Some of them might not even married, and having dysfunctional.
They always struggle with the contradiction that arise from people surround them.
Try to believe in their ideas, vision, and try to make it happen.
In the end, their effort will get paid.
Ironically, those people already become the fertilizer for the soil before they feel their success.
But then, their name would stay in people’s mind for certain years, decades, even millennium.

See the difference?
What would you do with the idea that happen struck on your head?

Thursday, March 26, 2009

Luapan Hati Paling Dalam

Mmmm.. seperti biasa.. ketika gue mulai memijat tuts-tuts laptop gue, itu berarti gue sedang : a) Bete, b) lari dari kenyataan, c) gundah gulana, atau d) gak bisa tidur.

Walaupun, option b) seringkali jadi alasan gue menulis blog, tapi option-option lainnya kadang-kadang jadi alasan gue menulis blog. Tapi kali ini, alasan gue menulis blog (selain lari dari kenyataan) karena gue terbawa suasana habis baca blog temen gue. Temen gue ini sangatlah unik, karena yaah.. dalam tulisan-tulisannya, ketawan sekali dia sangat self- centered, dan.. kadang-kadang ada kalimat yang sedikit cari masalah.

Malam ini, gue baca blog dia juga karena temen-temen gue tuh suka ngebaca, dan kadang-kadang suka dibahas (yaah.. kalo gak mau dibilang gosip). Dan detik ini gue jadi sadar "gila yah.. hidup orang bisa seseru itu". Terlepas dari noraknya temen gue itu (mungkin), self-centered-nya dia, gue bisa liat betapa "uniknya" hidupnya dia. mmm.. yah terserahlah, gue berusaha menutup mata dengan krenyitan dahi para pembaca setia gue (baca: danang, kanya, emira), atau ekspresi "Sumpah lo dibilang unik" di muka kalian. Tapi ya menurut gue hidup dia tuh unik. Di saat kita harus struggle ma masa depan, bingung cari kuliah segala macem, dia malah menikmati percintaannya dan menjalani hidup dengan sangat S.A.N.T.A.I.

Sebuah kata yang udah lama gak bisa deskripisikan hidup gue. Hidup gue (untuk saat ini) adalah sebuah rutinitas, dimana gue sedang jenuh menghadapinya. Phuw.. Dia hidup dalam tempo waktu yang sangatlah lambat, sementara gue amat sangat cepat. Belum-belum udah mau masuk lagi padahal baru libur. Hiyek.
harus memenuhi standar biar lulus, nyari sekolah, dan segala macam tetek bengek yang sedang ramai simpang siur di otak gue. Sementara temen gue itu enak-enakan bangun siang. mmm.. bisa ya, orang menjalani kehidupan yang berbeda pada usia yang sama. Aneh..

Sunday, March 8, 2009

To Anyone

I’m seventeen now. (suppose to be) More mature, responsible, and diligent.
Yet, all of those adjectives seem impossible for me. But, hey.. maybe it’s not impossible at all.
Maybe, just maybe, I may changes to that kind of person.
After all this time, after I spend my seventeen years to breathing (well.. d’oh)
It seems I always slipped numerous good things in my life.
And not to mention, I also lose numerous wonderful people who just passed through my life.

But, tonight I will not let those wonderful things slipped again. I don’t want to make the same mistake. So.. for tonight, just for this night, I want to say thanks to:

My beautiful loving mother, who always support me whenever I need a support, who always yelled at me when I need to be yell, who always cook for me, who always spoiled me in the special way, who give birth to me, and she done so many things in my life.

My old man, wherever you are. I couldn’t reach you, I barely remember about you. Yet, I always miss you. Why? I barely know about you, but I always miss you. It’s obvious that I could never reach you, although you standing beside me. But, hey, without you, I may not be here right?

My aunties, and my uncles, who taught me about so many things, and leaving lots of beautiful memories in my mind, who always yelled at me, who always teasing me, who always play with me.

My Friends, who always support me, mocking me, listen to me every time I cry, mad, or goofy. You (in plural) always there, whenever I need a grip, and always laughing about same old jokes that I told to you. Who always cheers on me, whenever I need a cheer. Sorry, I’m such a selfish and self-centered person, and letting you one by one slipped from my grip. I wouldn’t forget about all of the time that we spent together, and all of knowledge that you share to me.

And all of random people, who always show their kindness to me, who suddenly just showed up and help me, who always brighten my day in unexpected way.

THANK YOUUUU…
For just showing up for the 5 minutes in my life, For spending time with me, For letting me know about you, For become a part of my life, For become one of my precious memory.

Thank you for all of your kindness, your patience, and make me learn something from you.

Friday, March 6, 2009

Hari ini

hey. hari ini Java Jazz hari pertama ya.. well, gue gak dateng juga sih jadi gak guna. hahah.. aside from that, karena kakak-kakak sepupu gue pada gak ada di rumah, gue pun mengambil kesempatan emas ini untuk pergi ke pameran "Heaven in Exile" di Galeri Antara. Karena rumah pasti sepi dan gue bakalan bengong di rumah. Akhirnya, dengan kunci mobil sudah ditangan, gue dengan Chobu langsung mangkat ke Pasar Baru. *Chobu: nama mobil Hyundai Accent sewaan gue.

Dengan kecepatan tinggi, didukung oleh jalanan yang sudah lumayan sepi (*karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8), gue pun sampe Pasar Baru kurang lebih setengah jam. Waktu nyampe, seperti biasa, orang-orang pada berjubel udah kayak ada diskon di depan galeri. Tapi, akhirnya gue berhasil masuk. Jadilah, gue keliling-keliling, ngeliat foto-foto yang dipajang. Dan hasilnya? GUE BENER-BENER TAKJUB BANGET SAMA HASILNYA. Entah karena gue berlebihan, atau karena gue memang sedang emosional, tapi foto-foto yang dipajang itu punya energi tersendiri yang bisa buat gue diam di tempat.

Dan, muncullah seleret kata-kata yang masih jadi bahan perenungan sampai sekarang " gue pengen deh belajar motret lagi". Gue nyesel banget dulu kenapa belajarnya setengah-setengah.. kenapa dulu gak dengerin Ari. haha.. anyway... desain katalognya Ari dan posternya keren deh...
Hehe... untuk sekarang gue mesti fokus sama ujian gue dulu. Baru setelah itu.. gue akan belajar lagi soal fotografi. hehe... Tapi setelah pulang dari pameran, Danang dan Kanya ngajakin makan di Mas Dikun. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 12 dan gue masih harus menyetir ke arah Balai Rakyat. Jalanan emang sudah sepi sih, dan itulah yang gue suka dari nyetir malem-malem. Entah karena bawaan lahir, atau emang rada aneh, dari kecil gue udah suka banget nyetir mobil. Mulai dari video game, sampe mobil beneran. Gue juga suka nyetir sendiri, karena gue merasa itulah saat dimana gue bisa menghabiskan waktu sendirian. Dan saat yang paling gue suka menyetir adalah malem-malem. Karena selain jalanan sepi, dan bisa ngebut, gue merasa seluruh jalanan itu (pada saat itu) milik gue seorang. Hahahaha... biasanya kalo lagi nyetir sendiri, gue juga suka masang musik kenceng-kenceng. Dan kalo udah kebawa suasana, bakal nyanyi-nyanyi sendiri atau joget-joget dalam mobil. Gak jarang sih, orang-orang langsung ngeliatin gue dalam mobil kayak orang gila..
Setelah sampai Mas Dikun, Danang ternyata belum dateng, jadilah gue menunggu dia. Dan setelah dia dateng, kita pun ngobrol-ngobrol sampe jam setengah 2. Barulah gue menawarkan diri untuk nganterin Kanya pulang (*itu juga karena kakak sepupu gue belum pada pulang) dan menyetir dengan kecepatan tinggi sampai rumah. Dan sekarang inilah gue, tepar dengan laptop di atas pangkuan. heheh

Thursday, March 5, 2009

Dozed Off

Hidup gak pernah lebih kejam dari ini. Udah tugas masih ada yang harus dikerjain, sistem tubuh gue tiba-tiba ngedrop 70%. Hanya tersisa 30% untuk bernafas, dan melakukan kegiatan ala kadarnya. Akhir-akhir ini, badan gue supeer lemes, mata gue gak nahan ngantuk, dan berasa jalan di atas awan. Jangan lemparkan pandangan "halah dasar kebo" ke arah gue, karena gue tau banget ini bukan fungsi tubuh gue yang seharusnya.

Contohnya tadi, gue sedang ngerjain prac report ecos tiba-tiba aja ZZZZZZZZZZ.... gue udah terkapar di tengah tempat tidur, pingsan mendadak. Begitu bangun, layar komputer gue udah gelap, dalam mode sleep, dan badan gue sudah melingker gak jelas. UGYAAA... ada apa dengan sistem badan gue... tapi gue lega sih, karena tugas gue sudah mau berakhir, dan bisa fokus sama ujian.

Tapi kalo dengan sistem tubuh yang mudah tumbang ini siih... rada ragu jugaaa

Wednesday, March 4, 2009

Kalo waktu...

kalo waktu punya sayap
pasti dia akan tau kapan harus mendarat
kalo waktu punya perasaan
pasti suatu saat dia akan menyendiri
kalo waktu punya hati
pasti dia akan berhenti demi orang yang dikasihinya
kalo waktu punya kaki
suatu saat dia pasti akan kelelahan

sayangnya
waktu bukan burung, bukan manusia, bukan pula binatang

makanya dia terus bergulir,
tanpa mempedulikan apa yang telah dia tinggalkan