Wednesday, October 1, 2014

Post Pertama setelah 2 Tahun Absen

Welp.. sekarang udah Oktober 2014 aja, yang artinya gue udah 2 taun penuh gak pernah nulis lagi. hahahaa Apakah itu artinya gue udah bukan bocah ingusan galau dari Jakarta? atau apakah itu artinya gue udah gak butuh nulis untuk meluapkan semua perasaan gue? Enggak sih, gue bener-bener cuman sibuk sama kuliah. 2 tahun belakangan ini, gue bener-bener kejar target dan kerja mati-matian di depan komputer. Sampe akhirnya akhir 2013, tangan kanan gue kena tendonitis. Sejak saat itu, gue mulai coba untuk lebih hati-hati lagi. Anyway, selama dua tahun belakangan ini, gue bener-bener berasa kejar target, tidur cuman sedikit, dan kerja paling enggak 9 jam di depan komputer, gak ada kehidupan sosial. Gue kerja terus, sampai tepatnya bulan agustus, gue bener-bener eneg sama komputer. Gue sempet depresi, atau mungkin bahasa kerennya burn out.. hahaha.. Gue bener-bener gak mau kerja, gue juga gak ada inspirasi. Barulah setelah gue stop dan evaluasi diri gue, gue baru sadar bahwa apa yang mendorong gue untuk kerja mati-matian adalah insecurity, alias gue gak pede sama kemampuan gue. Gue sekarang udah mahasiswa tingkat akhir dan gue merasa bahwa gue belum punya cukup skill untuk kerja. Karena ketakutan itulah, gue akhirnya mati-matian kejar target. Gue ikutan project collaboration, ikutan project freelance, dan segala macemnya gue kerjain. Sampai akhirnya, agustus kemaren, gue gak kuat lagi.

Baru-baru ini lah gue sadar, kenapa ya gue bisa begini. Well, di satu sisi bagus sih karena gue jadi fokus dan sebenarnya kerjaan 3D gue gak jelek-jelek amat. Tapi, mungkin karena gue bawa beban, jadilah semuanya terasa berat. Akhir-akhir ini gue merasa kehilangan. Gue merasa kehilangan sisi anak SMA gue, yang suka nulis hal-hal gak penting di blog, ngobrolin soal pacaran gak ada habisnya, atau galau soal hal-hal yang dulu menurut gue bener-bener lebih penting dari nilai. Sekarang, gue cuman ngabisin waktu di depan komputer, antara ngerjain 3D, skype sama nyokap atau baca komik. Melihat balik, gue sadar betapa naifnya gue. Jujur, gue kangen dengan sisi gue yang itu. Apakah ini yang namanya menjadi dewasa? Ketika elu mulai khawatir soal masa depan, ketika elu lebih peduli dengan tuntutan masyarakat. Gue mencoba menulis lagi di blog karena gue mencoba untuk menangkap kembali perasaan yang gue rasain ketika gue SMA. Gue tahu seiring berjalannya waktu orang berubah, prioritas mereka berubah, cara pandang mereka akan hidup berubah, dan cara mereka membawa diri pun berubah. Tapi setidaknya, gue mau kembali ke masa SMA gue itu, ketika gue menulis tentang apa aja, mengeluh soal apa aja tanpa khawatir soal apa yang akan terjadi di masa depan.

Anyway, sepertinya mulai dari sekarang gue akan lebih rajin menulis daripada sebelum -sebelumnya. Tapi, gue juga gak mau kasih harapan palsu.. haahha Kita lihat aja.. Mudahan-mudahan, post pertama yang gue tulis ini gak membuat kalian semua berpikir bahwa gue tumbuh menjadi pribadi yang penutup dan gak punya kehidupan. (Sedih banget perasaan). 

Friday, April 20, 2012

wew... udah tahun 2012 aja

weeww... udah lamaaa sekali gak nulis hahahahha.... saking sibuknya sama urusan kuliah dan rutinitas.. well 80% nya sih males aja hahahha... Gak kerasa udah tahun ketiga semester fall tahun ini. Jadi inget waktu pertama kali menginjakkan kaki di kampus AAU dengan segala kecanggungan dan ego yang super tinggi. Yang kemudian langsung diinjak-injak dengan kenyataan bahwa murid lain lebih jago dari gue.. hahahaha...

Tapi, sejauh ini gue menikmati perjalanan gue di kampus ini. Ketemu temen-temen yang jago, tapi gak sombong dan mau ngajarin, ketemu banyak hal yang sering disebut sebagai culture shock, dan banyak pelajaran-pelajaran hidup yang gue temuin selama tinggal sendiri. hahaha bukaaan ini bukan semacam catatan akhir sekolah. Hanya gue sadar bahwa gue gak punya banyak waktu lagi di kampus ini. Bulan Desember tahun 2014 gue udah lulus. Gue menyesal karena selama ini gak pernah fokus dengan tujuan gue, karena sibuk mengejar ketinggalan dengan kawan-kawan yang lebih jago dari gue.

Alhasil gue kehilangan arah, dan sempet bingung mau dibawa kemana nih hidup gue hahahaha... Tapi dari pengalaman ini gue belajar bahwa elu gak bisa mengejar 10 tahun ketinggalan dalam 2 tahun. Dalam artian, teman-teman gue udah bisa angkat pensil untuk menggambar sejak mereka kecil, sementara gue baru mulai menggambar kurang lebih 2 tahun lalu. Dengan itu gue sadar bahwa seharusnya gue fokus dengan kelebihan gue daripada kekurangan gue. Daripada mengejar kekurangan gue dalam menggambar, lebih baik gue fokus dengan kelebihan gue (bukan kelebihan berat badan tentunya). Dan gue sadar bahwa ketika gue kerja nanti, gue bisa latian gambar kapan aja gue mau. Jadi seharusnya gue gak usah khawatir dengan skill gambar yang ecek-ecek ini.

So, gue berharap 2 tahun lagi gue bisa lulus tanpa masalah dan langsung kerja. Amin 

Saturday, September 3, 2011

Setelah absen cukup lama

Post terakhir di bulan Mei dan sekarang udah bulan September. Menandakan betapa lamanya gue udah lama gak menulis blog. Apakah menulis blog udah bukan dari bagian keseharian gue lagi? atau memang sedang tidak ada bahan untuk menulis.. Entahlah... :D

Maaf sekali udah lama gak menulis di blog ini, mungkin sebenarnya bukan karena tidak ada waktu atau cerita yang hendak di bagi, hanya saja tidak ada niat. hehehehe... Tapi, hari ini ketika sedang duduk di sofa apartemen gue dengan seorang teman, membuat gue sadar. Bahwa gue sebentar lagi HARUS KERJA AAAAAAAAAAHHHHHHH... hitungan taun mungkin terasa seperti hitungan hari dan belum-belum JENG JENG gue udah LULUS, dan mesti KERJA! hahaha iyaa gue sangat amat histeris sekali.

Hahahhaha,, rasanya baru kemaren abis seneng-seneng sama temen SMA gue, eeeh sekarang harus dihadapkan sama kenyataan bahwa gue mesti siap-siap kerja. Tapi tadi, setelah duduk sama temen gue, membuat gue sadar bahwa sebenarnya gak selamanya elu bisa kayak di posisi elu sekarang. Sekolah di luar negeri, dengan gaji penuh tanpa kerja dari orang tua, dan bisa kongkow2 sama temen setiap weekend. Suatu saat nanti, pasti satu titik dimana elu harus kerja juga, punya tanggung jawab juga. Gak selamanya elu bisa seneng-seneng sama seperti waktu elu SMA. Karena ya, waktu merubah karakter dan prioritas masing-masing individu, yang membuat kita sebagai manusia (seharusnya) berkembang. Walaupun sebenarnya, umur bukan patokan pasti perkembangan intelektual seseorang, tapi setidaknya umur menjadi suatu patokan seberapa berhasil orang itu berkembang. Misalnya umur 36 tahun masih jadi pengangguran. Orang pasti langsung bisa mengira seberapa berhasil orang itu dalam hidupnya.

Tapi.. cukuplah apa pemikiran orang, tuntutan masyarakat, dan hal tetek bengek itu. Toh semua nilai-nilai di masyarakat itu bisa berubah seiring berjalannya waktu. Cukuplah dengan semua kekhawatiran masa depan. Sudah saatnya fokus dengan apa yang ada di depan mata, dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk ke depannya. Seperti apa yang Walt Disney pernah berkata "adults are only kids grown ups". Jadi untuk apa takut untuk menapak ke jenjang selanjutnya.

Fall semester sudah di mulai...

Friday, May 20, 2011

Hello hello

Guys... check out my other blog:
A Room To Grow

This blog is where I put my school stuff, and (maybe) personal projects, either it's my drawing, or any digital work. I promise to update this blog regularly...

P.S: Spring semester ended... Helloo summer...
P.S: Damn! I'm taking summer semester....

Tuesday, May 17, 2011

uarggh

G.U.E K.A.N.G.E.N N.G.E.B.L.O.G

hahahaah... ini beneraaan.. gue kangen nyampah di web, yang dimana semua orang bisa baca dan seperti berteriak "HELLOOWW,, Masyarakat di dunia mayaa,, aku sedang meranaaa/senang/diputusin/stres/ mau mati"

Nope, gue bukan sarkastis dengan pernyataan gue di atas. Gue bener-bener pengen nyampah, sampe berparagraf-paragraf, bercerita tentang sesuatu yang penting banget buat gue diikuti oleh tatapan tanda tanya orang-orang, dan segala macemnya..

Gue kangen cerita-cerita kebodohan-kebodohan gue... dan segala macamnya...

oh, liburan.. cepetan dataang

Friday, April 29, 2011

Lagu

Tidak jarang kita mendengar lebih dari satu lagu yang memiliki melodi atau intro yang sama. Pernahkah kita menyadari bahwa isi dari satu lagu dengan lagu yang lainnya juga memiliki kesamaan? Entah itu patah hati, jatuh cinta, menemukan jati diri, atau bahkan merasa gagal.

Didaur ulang dengan menggunakan kata-kata yang berbeda, namun ada beberapa lagu yang memiliki tema yang sama. Lantas, maksudnya apa? Ketika suatu masalah seperti putus cinta itu dibuat menjadi lagu, kita harus mengingat fakta bahwa sang penulis mendapat inspirasi dari orang terdekat mereka sedang mengalami masalah tersebut atau mungkin malah pengalaman pribadi. Dan ketika lagu dengan tema yang sama di buat oleh penyanyi lain dengan lirik dan melodi yang berbeda, kita pun menyadari bahwa pada dasarnya itu sama.

Lalu? Kesimpulannya?
Ketika kita sedang sedih, merasa gagal atau mungkin sedang jatuh, dengarkan lagu yang sesuai dengan kondisi kita pada saat itu. Dengarkan tiap liriknya, dan camkan dalam diri kita, bahwa ada orang lain yang pernah berada dalam situasi seperti kita saat ini, dan kita bukan satu-satunya manusia di dunia yang mengalami masalah itu. Dan titik terangnya adalah, ketika penulis itu bisa meraih kesuksesan dari "tulisan curhat"nya itu, dan berhasil bangkit... Kenapa kita tidak?

Thursday, March 17, 2011

Mesin Waktu

Ketika elo masih kecil, pernahkah elu berpikir seperti ini "Wah. cobaa ada mesin waktunya Doraemon.. pasti gue bisa ngulang lagi waktu ini" atau "Wah, coba ada mesin waktu, gue pasti bisa tau nanti gedenya gue jadi apa?"

Yaa.. intinya kita pengen tau banget soal masa depan kita, atau mengulang masa lalu kita. Dulu gue berpikir demikian. Betapa indahnya dunia, jika gue bisa tau masa depan gue, atau ngulang kesalahan masa lalu gue. Tapi sekarang, gue bersyukur bahwa mesin tersebut tidak ada (setidaknya di abad ketika gue menulis ini).

Karena gue sadar, bahwa dengan adanya mesin waktu, kita tidak akan menjadi seperti apapun pribadi kita saat ini. Gue sadar banget bahwa segalanya butuh waktu, timing itu penting banget dalam ngejalanin hidup. Gue pun sadar untuk bisa berdiri di tempat gue sekarang ini, gue melalui sekian banyak proses yang gak mudah, bertemu banyak orang mulai dari yang brengsek sampe suci banget kayak Bunda Teresa, dan melalui segala macam kejadian yang membuat gue belajar dari hal itu.

Nah, misalnya ada mesin waktu, gue rasa gak banyak orang sukses. Karena kita akan memiliki tendensi untuk me-rewind, atau me-fast forward hidup kita. Misalnya kita nyesel karena ulangan kita jelek *yeaah alasan amat sangat dasar*, yang kita lakukan adalah kita tinggal naik mesin waktu, dan ngulang aja itu waktu. Atau.. jika kita penasaran apakah kita jadi seperti apa di masa depan, kita tinggal naik mesin waktu, dan ngeliat kita 10 tahun kemudian.

Hidup menjadi lebih gampang bukan?
Tapi sadarkah kita, bahwa sebenarnya itu membuat kita menjadi tidak berkembang?

Jika kita menyadari bahwa kita memiliki pilihan untuk mengulang semuanya, bukankah membuat kita jadi tidak berhati-hati dengan tindakan kita dan segala pilihan kita? Jika kita memiliki pilihan untuk mengetahui apa yang ada di depan kita, bukankah itu juga membuat kita menjadi tidak bersyukur dengan apa yang sekarang kita miliki? Yah,, misalnya gue baru punya laptop baru, trus gue tau kalo di masa depan nanti, nyokap gue beliin laptop yang bisa berubah jadi transformer (baca:lebih canggih), bukankah itu membuat gue menjadi gak bersyukur dengan laptop gue yang baru ini?

Lagipula, ketika kita memiliki pilihan untuk mempercepat hidup, kita lupa untuk menikmati hidup yang kita miliki saat ini. Ingat film "Click"? Ketika si Adam Sandler terlalu asik mempercepat kehidupannya, dia mulai kehilangan koneksi dengan orang-orang sekitarnya, dan akhirnya meninggal begitu saja. Mungkin mudah bagi orang yang membaca post ini bilang "yah, tinggal di rewind aja dong" Iya kalo ada pilihannya? kalo gak ada? Kita jadi bergantung banget kan sama fasilitas teknologi yang kita punya itu? Dan dengan memiliki mesin waktu, kita lupa bahwa kita memiliki limit, yaitu kematian. Apa yang terjadi jika kita meninggal coba? hayo? masih nekat mau rewind?

Oh ya satu lagi, gue rasa kalo misalnya gue tau kalo di masa depan nanti gue bakal sukses, pasti masa-masa sekarang, gue bakal males banget, dan punya mind set "ah gue kan bakal sukses nanti.. jadi leha-leha aja sekarang". Gue pun melupakan faktor bahwa apa yang gue miliki di masa depan, sebenarnya adalah hasil kerja keras gue di masa sekarang.

Ya.. intinya, gue bersyukur banget karena mesin waktu belum diciptakan. Gue sadar bahwa sebenarnya manusia sepertinya belum siap dengan penemuan yang seperti itu. Karena toh, gue tau manusia itu gak sabar, dan dengan adanya mesin waktu yang mengakomodasi ketidaksabaran, tanpa menyadari bahwa itu sebenarnya akan merusak.

Well.. maaf banget karena jarang sekali update, maklum super sibuk :P
See u :) :)